Sabtu 14 Sep 2013 19:03 WIB

Kriteria Partai Koalisi Gerindra Pada Pemilu Mendatang

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Pemilu 2014
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra menyatakan baru akan membahas koalisi setelh hasil pemilu legislatif mendatang. Entah itu terkait dengan partai politik lain atau cawapres untuk menemani Prabowo Subianto.

Koalisi bisa saja terjadi dengan parpol mana pun. Selama partai tersebut mampu menyelesaikan enam persoalan utama Indonesia yang sudah dipetakan Gerindra.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, setidaknya ada enam masalah yang menjadi pekerjaan rumah bangsa Indonesia. Pertama, persoalan cadangan energi yang semakin menipis. Yang hanya bisa dimanfaatkan untuk jangka waktu sembilan tahun ke depan. Kedua, masalah ledakan penduduk. Setiap tahun, lahir 4,3 juta penduduk baru. Atau setara dengan total populasi di Singapura.

Ketiga, Indonesia masih belum lepas dari lemahnya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Keempat, masalah infrasturuktur yang membuat Indonesia menjadi negara boros. Untuk membangun transportasi saja, Indonesia menghabiskan 12 persen anggaran negara.

Padahal negara tetangga seperti Vietnam hanya menghabiskan enam persen, Malaysia lima persen, dan Singapura empat persen. Kelima, Indonesia belum mampu lepas dari persoalan gizi buruk.

Menurut kajian DPP Gerindra, ujarnya, sejak dalam kandungan, bayi-bayi yang lahir di Indonesia sudah kalah bersaing. Terakhir, hingga saat ini Indonesia masih berkutat dengan harga kebutuhan pokok yang tidak pernah stabil. Yang akhirnya membuat kualitas dan taraf hidup masyarakat tidak pernah membaik.

"Kalau ada partai lain yang bisa bersama-sama dengan kami menyelesaikan enam masalah itu, kami siap berkoalisi," kata Edhy di Jakarta, Sabtu (14/9).

Kualifikasi yang sama, lanjutnya, juga berlaku bagi siapa kelak yang akan mendampingi Prabowo dalam pemilu presiden. Saat ini, internal partai tengah menyiapkan tim verifikasi yang bertugas menganalisis dan menyiapkan kemungkinan serta skenario pencalonon Prabowo dengan tokoh lainnya.

Pada saat yang sama, Prabowo juga terus menjalin komunikasi politik dengan tokoh-tokoh parpol lain. Tetapi, keputusan akhir akan diambil Gerindra setelah pemilu legislatif diketahui hasilnya. Meski saat ini elektabilitas dan popularitas Prabowo cenderung tinggi dari setiap jajak pendapat yang digelar.

"Kami belum mau berspekulasi khusus tentang pasangan capres. Polling bagus tapi kami engga mau terlena dan itu harus diuji di pileg," ujar anggota Komisi VI DPR tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement