Sabtu 14 Sep 2013 17:13 WIB

Pengamat: Polisi Jangan Takut Hadapi Teror

Personil satuan Sabhara Mabes Polri korban penembakan Briptu Ruslan Kusumah saat akan dipindakan dari RS Sentra Medika Cisalak, Depok, Jumat (13/9) malam. (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Personil satuan Sabhara Mabes Polri korban penembakan Briptu Ruslan Kusumah saat akan dipindakan dari RS Sentra Medika Cisalak, Depok, Jumat (13/9) malam. (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Kepolisian Republik Indonesia diminta jangan takut dan gentar dalam menghadapi teror penembakan, karena ini merupakan tantangan yang harus dicarikan solusi atau penyelesaiannya.

"Semakin banyak peristiwa penembakan yang dialami aparat kepolisian itu, justru harus semakin ditunjukkan pula kekompakan bagi petugas negara tersebut," kata Pengamat Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Pedastaren Tarigan di Medan, Sabtu.

Sebelumnya, seorang anggota Polri bernama Sukardi tewas ditembak orang tidak dikenal di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (10/9) sekitar pukul 22.20 WIB.

Pelaku menembak korban sebanyak tiga kali saat mengendarai sepeda motor bernomor polisi B-6671-TXL.Korban terjatuh dari sepeda motornya setelah terkena tembakan pada bagian dada dan perut.

Dengan adanya penembakan terhadap anggota bhayangkara negara itu, menurut dia, aparat kepolisian harus lebih menunjukkan profesionalisme dan tetap menjalankan tugas-tugas negara dengan baik, serta memberantas segala kejahatan yang meresahkan masyarakat

"Kepolisian harus tetap komit dalam melaksanakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kambtibmas), karena ini adalah tanggung jawab bagi penegak hukum tersebut," ujar Pedastaren.

Dia menyebutkan, sekecil apapun bentuk kejahatan yang terjadi, harus tetap diberantas habis dan tidak perlu takut dengan gembong kejahatan.

Selain itu, petugas kepolisian jangan pilih kasih dalam memerangi berbagai kejahatan yang meresahkan masyarakat.

Tunjukkan kepada masyarakat bahwa Kepolisian tetap melindung warga dari berbagai kejahatan perampokan yang akhitr-akhir ini semakin marak.

"Jadilah seorang anggota polisi yang benar-benar dicintai dan dihargai rakyat jangan ikut-ikutan pula melindungi kejahatan, sehingga merusak citra sebagai penegak hukum," kata Kepala Laboratorium Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Medan

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement