REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pengamat politik menilai Partai Demokrat hanya setengah hati dalam menyelenggarakan konvensi calon presiden karena hingga Jumat (13/9) tidak ada perubahan AD/ART yang menyatakan calon presiden ditetapkan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.
"Kalau AD/ART-nya tak diubah, ini setengah hati, dan menurut saya konvensi ini tak lebih untuk menaikkan gengsi saja, bukan mencari calon presiden," kata Pengamat Charta Politika Yunarto Wijaya.
Menurut dia, konvensi dengan melibatkan banyak sekali tokoh, hanya berkeinginan untuk melakukan kampanye menaikkan citra positif Partai Demokrat.
"Konvensi ini hanya satrategi dari Partai Demokrat saja sebab konvensi dengan 11 orang kandidat lebih menjual Demokrat dibandingkan pesertanya sendiri," ujar Yunarto.
Partai Demokrat menggelar konvensi calon presiden dengan 11 peserta yang berhasil dijaring oleh Komite Konvensi. Ke-11 peserta tersebut, yakni Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Perdagangan Gita WIrjawan, Wakil Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Mantan Panglima TNI Endriartono Sutanto, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman.
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, Mantan KSAD yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, anggota BPK Ali Masykur Musa, dan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Haris Sarundajang serta Tokoh Indonesia Mengajar Anies Baswedan.