Rabu 11 Sep 2013 18:06 WIB

Kenapa Terminal di Jakarta Bakal Bergaya Kolonial?

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Gubernur DKI Joko Widodo di dampingi Kadis Perhubungan DKI Udar Pristono beserta rombongan melakukan uji tes Bus Transjakarta usai peresmian Jalur Busway Koridor 12 di Halte Museum Fatahillah, Jakarta Barat, Kamis (14/2).
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Gubernur DKI Joko Widodo di dampingi Kadis Perhubungan DKI Udar Pristono beserta rombongan melakukan uji tes Bus Transjakarta usai peresmian Jalur Busway Koridor 12 di Halte Museum Fatahillah, Jakarta Barat, Kamis (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan merevitalisasi 15 terminal yang ada di ibu kota. Semua terminal tersebut nantinya akan ditata dengan konsep kolonial.

"Sesuai dengan arahan Pak Gubernur, nanti semua terminal akan bergaya kolonial, supaya ada ciri khas. Jadi nanti orang kalau lihat bangunan bergaya kolonial langsung tahu kalau itu terminal," ujar Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono kepada Republika, Rabu (11/9). 

Ia menambahkan, penataan tersebut dilakukan untuk merubah wajah terminal yang selama ini terkesan kumuh menjadi lebih modern. Selain itu revitalisasi terminal bukan hanya pembangunan infrastruktur semata. Tetapi juga bertujuan untuk membangun budaya masyarakat. 

"Selama ini orang belum disiplin karena sistemnya belum terbentuk. Karenanya kita buat sistemnya. Jadi nanti, arus kendaraan dengan arus lalu lintas penumpang di terminal akan dipisah," jelasnya. 

Dia menambahkan, dari 15 terminal yang akan direvitalisasi, dua terminal di antaranya, yakni Terminal Manggarai dan Terminal Kota saat ini sudah dalam tahap konstruksi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement