Rabu 11 Sep 2013 17:39 WIB

Ini Komentar Warga Tentang Almarhum Bripka Sukardi

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Djibril Muhammad
 Polisi berjaga di lokasi penembakan anggota Provost Mabes Polri Bripka Sukardi di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (10/9) malam.
Foto: Republika/Wihdan
Polisi berjaga di lokasi penembakan anggota Provost Mabes Polri Bripka Sukardi di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (10/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, CIPINANG -- Meninggalnya Bripka Sukardi ternyata menimbulkan kesan mendalam bagi sejumlah warga Asrama Mabes Polri Cipinang.

Sukardi yang tinggal Jalan Cipinang Baru Raya RT 8 RW 6 Blok J (depan Dokkes), Cipinang Kebembem, Jakarta Timur, merupakan warga yang ramah.

Roby (25 tahun) mengaku sering bersenda gurau dengan almarhum. Roby yang rumahnya hanya berjarak empat rumah kaget mendengar berita kematian Sukardi. "Saya kaget, warga di sini juga kaget," kata dia, Rabu (11/9).

Roby melanjutkan, almarhum sering ikut kegiatan warga seperti gotong royong membersihkan saluran air. Dia juga mengatakan, almarhum memiliki anak yang sering ceramah di mushala.

Bahkan, anak laki-lakinya yang pertama sering menjadi imam taraweh. Menurut Roby, pelaku penembakan ini harus segera diproses hukum.

Dia memertanyakan, mengapa almarhum yang ramah bisa menjadi sasaran penembakan. "Aneh saja, dia kan orang baik, kok ditembak," kata dia.

Dari pantauan Republika, keluarga puluhan warga mengerumuni lokasi almarhum diletakkan di Gedung Sanggita, Asrama Mabes Polri, Cipinang.

Ketika Republika kembali ke Gedung tempat almarhum, terdengar seorang ibu menanyakan anaknya sambil berjalan keluar pagar. "Sedih ga dek?," kata ibu itu.

Dan sang anak menjawab, "iya sedih." Diketahui, Bripka Sukardi merupakan Provost Ditpolair Mabes Polri, dia tewas ditembak orang yang tidak dikenal di depan Gedung KPK, sekitar pukul 22.30 WIB, Selasa (10/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement