REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menargetkan produksi padi mencapai 12 juta ton pada 2013, meskipun kondisi cuaca kemarau basah yang tengah berlangsung dinilai mempengaruhi ketahanan pangan daerah.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekdaprov Jatim, Hadi Prasetyo mengatakan, produktivitas lahan awalnya ditarget 6,1 ton per hektare, kini menurun 5,8 ton per hektare. Namun dengan penambahan luas lahan, perbaikan irigasi sawah, pencapaian 12 juta ton tetap akan terpenuhi
"Petani pun sudah mendapat imbauan mengenai penggunaan benih serta teknik penanaman yang baik dan benar," kata Hadi pada wartawan, Rabu (11/9).
Saat ini, dia menyebutkan, sekitar 17 waduk, bendungan dan kali yang sudah selesai diperbaiki. Di antaranya sepanjang aliran Bengawan Solo, sungai Brantas, sungai Pekalen, sungai Bajul Mati dan waduk Nipah di Sampang Madura.
Dengan selesainya proyek perbaikan irigasi tersebut, kata Hadi, lahan sawah yang bisa teraliri semakin luas dan semakin maksimal. Sehingga indeks pertanaman mengalami kenaikan dari 1,99 menjadi 2,49.
"Untuk luas panen di Jatim diperkirakannya akan meningkat seiring dengan meningkatnya indeks pertanaman," ujarnya.
Pada tahun ini, luas lahan tanam diproyeksikan 2,088 juta hektar sementara lahan panen mencapai mencapai 2,005 juta hektar, naik 2,29 persen dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, dia menambahkan, pihaknya terus berupaya melakukan penyuburan lahan dengan menyediakan pupuk organik subsidi.