Rabu 11 Sep 2013 14:18 WIB

Kronologi Penembakan Bripka Sukardi

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Djibril Muhammad
Sejumlah anggota kepolisian melakukan olah TKP penembakan seorang anggota kepolisian di depan gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/9) malam. (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Sejumlah anggota kepolisian melakukan olah TKP penembakan seorang anggota kepolisian di depan gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/9) malam. (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penembakan misterius kembali terjadi. Lagi-lagi, yang menjadi korban adalah anggota polisi yang berpangkat rendah.

Dari pengusutan sementara, Bripka Sukardi, anggota Provost Dirpolairud Mabes Polri tewas ditembak sebanyak tiga kali dari dua senjata yang berbeda.

Saat itu, Selasa (10/9) tengah malam sekitar pukul 22.00 WIB Sukardi sedang mengawal beberapa truk kontainer yang melaju berbaris dari arah utara menuju selatan Jakarta.

Kontainer-kontainer itu berangkat dari wilayah Tanjung Priok, Jakakarta Utara menuju Mampang, Jakarta Selatan.

Saat menyusuri jalur lambat di Jl. Rasuna Said, Sukardi yang mengendarai motor Honda Supra X 125 berwarna hitam corak merah disalip dua motor.

Kemudian, sekitar pukul 22.25 WIB tepat di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), motor Sukardi dipepet dua pengendara yang membonceng masing-masing satu orang.

Salah satu pengendara berhenti sedangkan Sukardi tetap melaju. Tiba-tiba salah satu pelaku yang dibonceng motor matik mengarahkan pistol ke arah Sukardi. Dua tembakan dilesakan ke arah Sukardi.

Polisi bertubuh tegap ini lantas tersungkur ke jalan. Sopir-sopir kontainer pengangkut matrial berisi baja yang dikawalnya tak bisa melakukan apapun.

Sebetulnya saat itu Sukardi masih bergerak dan insting polisinya berusaha mengambil senjata yang tersemat di pingganggnya. Namun pelaku lebih sigap. Letusan senjata api kembali terdengar.

Kali ini pelaku yang dibonceng motor lainnya turun dan melakukan tembakan tersebut ke arah dada Sukardi. Sekejap kemudian mereka melarikan diri dengan memacu lurus sepeda motornya ke arah Mampang Prapatan.

"Senjata Almarhum diambil oleh mereka saat melarikan diri. Sedangkan petugas tewas seketika," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie di kantornya Rabu (11/9).

Ronny mengatakan, sesaat setelah kejadian, massa berkerumun. Lalu petugas dari Polres Jaksel dan Polda Metro datang untuk mengamankan lokasi.

Ia berujar, dari lokasi ditemukan tiga selongsong peluru. Sedangkan luka di tubuh korban justru ada di empat titik. "Satu lengan kiri, lalu pundak kiri, dada kiri, dan perut sebelah kiri," kata Ronny.

Ronny berujar, dari lokasi, jasad Sukardi lantas dibawa ke RS Polri, Jakarta Timur untuk diautopsi. Polisi yang sudah dilokasi langsung melakukan penyelidikan dan menggelar razia besar-besaran terhadap pengguna motor dalam radius Jakarta Selatan.

"Untuk melengkapi kronologi dan penyelidikan, CCTV di seluruh gedung Rasuna Said sedang kami pelajari," kata Ronny.

Sementara untuk identitas para pelaku serta motif penembakan, Ronny berujar semua masih diselidiki Polri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement