REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- BMKG memperkirakan Daerah Istimewa Yogyakarta masih mengalami kemarau hingga pertengahan Oktober mendatang, sehingga pemerintah setempat harus mengantisipasinya untuk menghindari kekurangan air.
"Musim kemarau akan berlangsung hingga pertengahan Oktober yang kemudian disusul dengan musim hujan. Meskipun berlangsung hingga pertengahan Oktober, namun musim kemarau masih termasuk dalam siklus yang normal," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Tony Agus Wijaya di Yogyakarta, Selasa (10/9).
Berdasarkan pemantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan di antaranya Kabupaten Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo dan Sleman.
Sementara itu, musim hujan di wilayah DIY diperkirakan tidak akan terjadi bersamaan, namun dimulai dari Sleman bagian utara dan wilayah yang paling akhir menikmati awal musim hujan di DIY adalah Kabupaten Gunungkidul bagian selatan.
"Wilayah Gunungkidul bagian selatan diperkirakan baru akan menikmati awal musim hujan pada akhir November. Sedikit mundur dari perkiraan awal, namun masih normal," kata Tony.
Tony juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai musim hujan yang akan terjadi mulai pertengahan bulan depan karena diperkirakan intensitas yang turun tidak akan merata sepanjang hari.
"Akan ada hari-hari tertentu saat awan banyak berkumpul sehingga hujan turun dengan lebat. Namun, hari berikutnya cerah selama beberapa hari. Masyarakat perlu waspada," katanya.
Sementara itu, suhu udara di wilayah DIY memasuki pertengahan September telah lebih hangat dibanding pada Agustus. Suhu minimal pada pekan ini diperkirakan sekitar 20 derajat celcius dan suhu maksimal 32 derajat celcius.
"Pada Agustus, suhu minimal bisa menyentuh angka 19 derajat celcius. Tetapi kini sudah lebih hangat," katanya.
Sedangkan gelombang laut selatan pada pekan ini juga cukup normal, tidak setinggi pekan lalu yang mencapai lebih dari tiga meter. "Pekan ini, gelombang laut selatan diperkirakan sekitar 2,5 meter," katanya.