REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi Jawa Barat tahun 2012 masih sangat rendah. Yakni hanya sebesar 15,19 persen.
Angka ini jauh dari rata-rata nasional yang mencapai 25 persen. APK Sekolah Menengah juga masih rendah yang hanya berada di kisaran 67 persen.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan rendahnya angka ini dikarenakan penduduk Jabar yang sangat banyak.
"Namun, kita targetkan di tahun 2018 APK PT ini bisa menyamai rata-rata nasional yakni 22-25 persen," kata Ahmad Heryawan.
APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK juga indikator paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.
Rendahnya APK Perguruan Tinggi ini dikatakan Aher karena serapan mahasiswa asal Jabar yang kurang ke universitas-universitas ternama di Jabar.
"Meskipun universitas di Jabar banyak yang world class, mahasiswa sebagian besar dari luar Jabar,"kata dia.
Ia mencontohkan Universitas Padjajaran yang 51 persen mahasiswanya berasal dari luar Jabar. Sementara, 50 persen lainnya memang berasal dari Jabar namun seputar Bodetabek. Untuk wilayah Priangan timur, tingkat partisipasinya masih sangat kurang.