REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi memantau kasus penyakit yang disebabkan dampak kekeringan. Khususnya, penyebaran penyakit insfeksi pernafasan akut (Ispa) dan diare.
"Kasus tiap bulan ada, tapi belum ada lonjakan," ujar Kepala Seksi Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Irma Agristina, kepada Republika, Senin (9/9).
Namun diakuinya penyebaran kedua penyakit ini harus diwaspadai pada saat musim kemarau. Oleh sebab itu, kata Irma, kini Dinkes tengah menggalakan penyuluhan kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan.
Upaya ini dinilai lebih efektif untuk mencegah penyebaran penyakit.Di sisi lain, Dinkes berupaya memberdayakan keberadaan petugas dan kader Posyandu yang tersebar di lapangan untuk melakukan penyuluhan.
Targetnya, informasi mengenai pentingnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sampai kepada masyarakat. Irma mengungkapkan, saat ini pun sebenarnya sudah memasuk musim peralihan ke hujan.
Pada momen tersebut dikhawatirkan muncul banyak penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD) dan penyakit lainnya. Hal senada disampaikkan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Harun Alsrasyid.
Menurut dia kasus penyakit yang dikarenakan dampak musim kemarau belum ada lonjakan. Meskipun demikian, petugas Dinkes di daerah sudah diminta mengantisipasi lonjakan kasus. Sehingga ketika terjadi kenaikan kasus maka petugas sudah bisa mengantisipasinya dengan baik dan cepat.