REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - - Lima universitas Inggris yang tergabung dalam tim "Center for Low Carbon Future" akan melakukan pengkajian polusi udara di Kota Palembang, karena tergolong salah satu kota besar di Indonesia.
Koordinator "Center for Low Carbon Future" Prof Andy ketika beraudiensi dengan Wakil Wali Kota Palembang, Harnojoyo, Senin (9/9) mengatakan akan mengkaji seberapa tinggi tingkat polusi udara di kota tersebut. Penelitian akan dilakukan sampai akhir tahun oleh ahli dari lima universitas asal negeri Ratu Elizabeth tersebut, katanya.
Menurut dia, penelitian menjadi salah satu upaya untuk memberikan masukan kepada pemkot setempat sebagai acuan menyikapi hasil pengkajian kelak.
Empat sektor yang akan diteliti polusi udara tersebut adalah industri, transportasi dan perumahan serta sampah. Ia mengatakan, penelitian dilakukan secara bertahap sampai akhirnya menghasilkan solusi dalam mengantisipasi dampak polusi udara.
Dengan demikian, kota yang dibelah Sungai Musi ini meskipun terus berkembang, polusi udaranya akan mampu ditekan.
Sementara Peneliti Badan Litbang Kementerian Perhubungan, Zulfikri mengatakan sampai sejauh ini industri dan transportasi menjadi penyumbang tertinggi polusi udara.
Karena itu, kajian yang dilakukan perwakilan universitas akan menghitung tingkat pencemaran dan kondisi ideal karbon di Kota Palembang, ujarnya.
Dia menambahkan, teknologi-teknologi dalam penghitungan polusi udara tersebut dipastikan akan membantu pemerintah dalam meminimalisir emisi gas buang dari industri dan transportasi. Tentunya, berkaitan dengan program yang telah dilaksanakan, seperti mengganti bahan bakar minyak menjadi gas.