Senin 09 Sep 2013 16:51 WIB

Jateng Ajukan Impor Kedelai 40 Ribu Ton

Kedelai impor
Foto: antara
Kedelai impor

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perum Bulog Divre Jateng telah mengajukan alokasi kedelai impor sebanyak 40 ribu ton dan diperkirakan kedelai masuk Indonesia sekitar bulan Oktober atau November 2013.

"Kami mengajukan alokasi secara bertahap. Saat ini kami mengajukan 40 ribu ton untuk kebutuhan enam bulan karena kebutuhan kedelai di Jateng per bulannya 6.400 ton," kata Kepala Perum Bulog Divre Jateng Witono di Semarang, Senin (9/9).

Ia mengakui bahwa di tingkat pusat, izin impor kedelai Perum Bulog baru disetujui Kementerian Perdagangan pada 26 Agustus 2013 sehingga perkiraan awal kedelai baru masuk ke Indonesia sekitar satu hingga dua bulan mendatang. Perum Bulog mengajukan izin impor kedelai sebanyak 100 ribu ton dan Jateng mengajukan alokasi 40 ribu ton.

Witono mengakui untuk melakukan penyerapan kedelai lokal masih sulit dilakukan karena mahalnya harga yang menyentuh Rp 8.500 hingga Rp 9.000 per kilogram atau di atas harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 7.000 per kilogram. "Kami sebenarnya sudah melakukan pemetaan wilayah tanam dan panen kedelai, pola perdagangan kedelai, serta berusaha melakukan penyerapan kedelai lokal," katanya.

Upaya peningkatan produk dan penyerapan, tambah Witono, Bulog bekerja sama dengan kelompok tani atau gabungan kelompok tani kedelai serta dengan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura, Badan Ketahanan Pangan, serta Kerukunan Tani Nelayan Andalan (KTNA).

Witono menambahkan Bulog Jateng terus berupaya menjalankan manajemen stok dan penyaluran kedelai impor sesuai amanat Perpres No 32 Tahun 2013 dan Permendag No 25 tahun 2013, sehingga dapat menjaga kewajaran dan stabilitas harga di tingkat produsen dan konsumen. "Kami berusaha menjaga kenyamanan para pengrajin kedelai dan menjaga harga produk kedelai wajar di tingkat konsumen," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement