Senin 09 Sep 2013 08:36 WIB

Warga Mulai Kesulitan Peroleh Tahu-Tempe

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Warga di Kota Sukabumi mulai kesulitan memperoleh tahu dan tempe. Pasalnya, para pedagang tahu yang biasanya berjualan kini tidak lagi tampak.

Hal ini dikarenakan adanya mogok produksi tahu-tempe yang dilakukan para perajin mulai Senin (9/9). "Biasanya ada pedagang tahu yang lewat, namun hari ini tidak ada,’’ ujar salah seoang warga Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole,  Hesti (30 tahun).

Menurut dia, pada hari sebelumnya warga masih bisa mendapatkan tahu-tempe. Meskipun diakuinya harga tempe dan tahu sudah mengalami kenaikan. Misalnya harga tempe yang awalnya sebesar Rp 2.000 per potong kini naik menjadi Rp 2.500 per potong.

Salah seorang perajin tahu-tempe, Dadang Jamaludin mengatakan, para perajin memang ikut mogok produksi mulai Senin ini. ‘’Rencananya, mogok produksi hanya satu hari,’’ terang dia. Aksi ini sebagai protes terhadap mahalnya harga kedelai di pasaran yang mencapai Rp 10 ribu per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement