Sabtu 07 Sep 2013 16:55 WIB

Mega: Saya Tak Mau Menolong Kader Berurusan dengan KPK

Rep: m akbar widjaya/ Red: Taufik Rachman
Presidential candidates who run for 2014 election are quite predictable and without any surprise. Among others is Megawati Sukarnoputri from Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP) who also former Indonesian president. (file photo)
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Presidential candidates who run for 2014 election are quite predictable and without any surprise. Among others is Megawati Sukarnoputri from Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP) who also former Indonesian president. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri, menekankan kepada parpolnya agar benar-benar berkomitmen melawan korupsi. Ia pun menegaskan tidak bakal memberi toleransi bagi kader-kadernya yang tersangkut masalah korupsi.

“Pembentukan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) itu dulu saya yang teken. Tapi justru setelah itu satu demi satu anak-anak saya (kader-kader PDIP—Red) terjerat hukum. Kalau sudah begitu, saya tidak mau menolong,” kata Mega dalam pidatonya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Jakarta, Sabtu (7/9).

Kenyataan tersebut kembali mengingatkan Mega pada pesan Bung Karno, Sang Proklamator yang juga sekaligus ayahnya. Pesan itu berbunyi, “sesuatu yang kamu lakukan harus dapat membakar dirimu sendiri.”

“Karenanya, setiap ada kesempatan saya selalu katakan kepada semua kader supaya jangan tergoda. Jangan sampai goyah iman itu,” pesan Mega.

Mantan Presiden RI keempat itu juga menyatakan apresiasinya terhadap kemajuan yang dicapai KPK selama sepuluh tahun ini. Partainya pun akan selalu mendukung setiap proses hukum yang dilaksanakan lembaga superbody tersebut.

Ia berpendapat, persoalan korupsi yang menjerat anggota parpol menjadi urusan individu yang bersangkutan. “Kalau ada kader yang korup, saya tidak akan menolong. Karena yang benar-benar tahu korupsi atau tidaknya, ya diri sendiri,” imbuhnya.

Ketua KPK Abraham Samad yang juga hadir dalam rakernas tersebut menuturkan, KPK mempunyai keinginan kuat dalam memacu semua parpol untuk membangun komitmen pribadi para anggotanya agar tidak korupsi. “Jadi, peran KPK tidak hanya menindak. Kalau bisa, kami juga datang ke semua parpol untuk mengingatkan mereka supaya tidak melakukan hal-hal yang dapat membuat negara ini semakin terpuruk,” kata Abraham.

Menurutnya, menjaga konsensus hati nurani dan komitmen pribadi tiap-tiap anggota parpol lebih efektif dalam mencegah perilaku korup dibandingkan membuat MoU (nota kesepahaman) secara bersama-sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement