REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Musyawarah (Bamus) DPR menolak keinginan Presiden Cina, Xi Jinping untuk bisa berpidato pada rapat paripurna DPR. Permintaan pidato itu disampaikan oleh Duta Besar Cina untuk Indonesia.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengakui adanya permintaan dubes negeri tirai bambu tersebut. Namun, ia menilai, hal itu tak lazim diadakan di parlemen karena memang belum pernah ada. Apalagi, parlemen Indonesia bersifat netral bagi seluruh bangsa dunia.
"Kami menyadari, walau pun mempunyai kedekatan dengan Cina, tentunya tadi parlemen RI belum bisa memberikan ruang untuk hal itu," katanya usai memimpin rapat Bamus DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (5/9).
Bahkan, kata dia, Bamus DPR mengusulkan agar Presiden Cina memberikan pidato di Universitas Gajah Mada dan Institut Teknologi Bandung. Seperti yang dilakukan Presiden AS, Barack Obama saat menyampaikan pidato di kampus Universitas Indonesia.
"Kami usulkan dan memberikan ruang, agar Presiden Cina berpidato di depan mahasiswa atau tokoh masyarakat. Kami mengusulkan dua perguruan tingga lainnya, yaitu di UGM dan ITB apabila Presiden Cina tetap ingin pidato secara luas pada masyarakat Indonesia. Itu merupakan jalan tengah," kata Pramono.
Presiden Cina akan ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan APEC. "Tapi diputuskan, DPR akan menerima sesuai dengan kewenangan dan juga mekanisme yang selama ini diberlakukan. Kita akan mengadakan konferensi pers bersama dan diterima pimpinan DPR," ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.