REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komisioner Komnas HAM Manager Nasution mengatakan membiarkan kontes Miss World 2013 diselenggarakan di Tanah Air melampaui kebebasan hak asasi manusia di Indonesia.
"HAM konstitusional kita bercita rasa Indonesia, selama masih ada penolakan di ranah publik sebaiknya ini jangan dilakukan," kata Manager Nasution pada Halqah Islam dan Peradaban tentang tolak Miss World Haruskah? yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Jakarta, Rabu.
Manager menyatakan boleh ada kebebasan berpendapat dan berekspresi tapi dalam pemahamannya mengenai HAM di Indonesia juga harus memperhatikan HAM kolektif.Menurut dia kontes Miss World tidak disarankan diselenggarakan di Indonesia karena menghilangkan budaya Indonesia. Disamping itu mudharatnya lebih besar dibandingkan manfaat.
Kontes Miss World 2013 akan digelar di Indonesia, saat ini sejumlah peserta kontes kecantikan internasional itu sudah berada di Bali. Puncak acara tersebut akan diselenggarakan di Sentul Bogor pada 28 September mendatang.
Namun sejumlah ormas Islam menolak pelaksanaan kontes Miss World yang dinilai sebagai bentuk penghinaan dan eksploitasi terhadap perempuan terutama dengan adanya sesi penggunaan bikini meski penyelenggara memastikan tidak akan terjadi di Indonesia.
Penyelenggaraan kontes kecantikan itu juga dinilai tidak lebih dari kontes pencarian perempuan tercantik fisiknya untuk dieksploitasi demi mendongkrak pendapatan industri fashion, kosmetik dan rating media.
Sementara itu Direktur MNC Group Budi Rustanto mengatakan, sebagai pihak penyelenggaran, MNC telah menandatangani kesepakatan tidak akan menampilkan sesi yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia seperti berbikini.
"Harapan kita penyelenggaraan Miss World dengan pendekatan rasa Indonesia ini bisa diterima dan nantinya dipakai pada kontes selanjutnya," kata Budi.
Kontes Miss World yang digelar di Indonesia disebut Budi bukan sekedar ajang kontes kecantikan perempuan karena membawa konsep baru yaitu Beauty with Purpose selain Brain, Beauty and Behaviour (3B).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
