REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD RI Irman Gusman mengatakan, saat ini Indonesia masih dikenal sebagai negara konsumen. Indonesia banyak mengimpor barang-barang dari luar negeri.
"Indonesia juga konsumen handphone terbesar ketiga di di dunia. Bahkan Indonesia merupakan salah satu pasar mobil dan sepeda motor terbesar di dunia," katanya dalam dalam Acara Lecture Series on Leadership in Politics, di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa, (3/9).
Baik handphone, mobil, maupun motor tersebut, ujar Irman, dihasilkan negara asing. Selain itu 50 persen perbankan di Indonesia juga dikuasai pemodal asing.
Artinya, kata Irman, Indonesia belum menjadi negara yang seutuhnya mandiri dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya ekonomi. Demokratisasi yang dilakukan masih sebatas demokratisasi di bidang politik, belum demokratisasi di bidang ekonomi.
Kenyataan ini, Irman menerangkan, saat ini Indonesia masih belum merdeka secara ekonomi. Sesuai dengan ungkapan Bung Karno yang menulis di Harian Suluh Indonesia pada 1930 tentang ciri-ciri ekonomi negara jajahan.
Di antaranya, negara tersebut dijadikan sebagai sumber bahan baku murah, kedua dijadikan pasar untuk menjual produk-produk hasil industri penjajah. Ketiga, negeri jajahan dijadikan tempat memutarkan kelebihan kapital mereka demi mendapatkan rente.
Makanya, ujar Irman, dibutuhkan pemimpin yang mampu membawa Indonesia menjadi negara yang lebih mandiri baik ekonomi dan politik. Pemimpin yang punya visi dan misi membawa Indonesia menjadi lebih baik.