Selasa 03 Sep 2013 18:02 WIB

Waduk Cirata 'Hijau' Oleh Eceng Gondok

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dewi Mardiani
Seorang petani mengambil eceng gondok. Ilustrasi
Foto: Antarafoto.com
Seorang petani mengambil eceng gondok. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Waduk Cirata, yang ada di tiga kabupaten, sejak sebulan terakhir diserbu kawanan eceng gondok. Eceng gondok tersebut, sudah memenuhi waduk. Bahkan, alirannya sampai ke lokasi dam (bendungan). Jika tak segera diangkat, kawanan eceng gondok itu bisa berpengaruh terhadap intake unit pembangkit listrik.

Mulyana, Officer Humas Unit Pembangkit Cirata, mengatakan, kawanan eceng gondok itu datang bersama aliran air melalui Sungai Citarum. Saat ini, kawanan gulma tersebut posisinya ada di sekitar bendungan. Jadi, masih jauh dari intake (pintu masuk saluran) ke pembangkit. "Posisi intake ada di barat. Sedangkan eceng gondok itu berada di timur," ujarnya, Selasa (3/9).

Keberadaan eceng gondok ini, lanjut dia, sudah dikoordinasikan dengan badan pengelola Waduk Cirata (BPWC). Bahkan, kabarnya saat ini sedang dalam proses pengangkatan. Bila tak segera teratasi, kawanan eceng gondok ini bisa mengganggu ke intake.

Meski demikian, pihaknya sudah mengantisipasi jika terjadi hal itu. Salah satunya, sekitaran intake telah dipasang jaring. Jaring tersebut berfungsi sebagai penyaring, bila ada benda-benda asing yang akan masuk ke pembangkit.

Mulyana mengaku, Waduk Cirata ini telah ditunjuk sebagai pembangkit listrik tenaga air. Pembangkit listrik ini, meliputi wilayah Jawa dan Bali. Adapun produksinya, mencapai 1.008 megawatt. Sedangkan jumlah pembangkitnya ada delapan unit. "Masing-masing pembangkit, bisa memproduksi listrik sampai 126 megawatt," jelasnya.

Terkait dengan tinggi muka air waduk, Mulyana, mengaku sampai saat ini masih normal. Meskipun, musim kemarau tapi di hulu Citarum masih ada hujan. Jadi, aliran air yang masuk ke sungai tersebut relatif besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement