REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejak beberapa pekan ini, DIY sudah memasuki musim kemarau yang betul-betul kering karena sudah tidak ada hujan lagi.
Sebelumnya DIY mengalami musim kemarau basah. Yakni, walaupun musium kemarau, tetapi hujan masih turun minimal sekali dalam sepekan.
Hal itu dikemukakan Staf Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Wawan Joko Suwondo, pada Republika Online, Selasa (3/9). Menurut dia, musim kemarau diprediksi masih agak lama.
Walaupun pada sore hari masih berawan, tetapi tidak turun hujan. Sekarang pada siang hari panas terik dan malam hari hawa dingin.
''Kemungkinan musim kemarau masih berlangsung beberapa minggu ke depan. Tetapi, kami tidak bisa memprediksi sampai kapan karena cuaca di bebagai belahan dunia setiap saat berubah. Barangkali akhir September masih musim kemarau,'' kata dia.
Wawan mengatakan BMKG DIY terus melakukan pemantauan. Karena, petani sangat tergantung kepada BMKG.
''Akhir-akhir ini sudah banyak petani yang menghubungi kami. Mereka meminta informasi tentang cuaca saat ini. Apalagi, sekarang lahan sudah mulai kering dan para petani sedang mempersiapkan lahan untuk ditanami padi,'' ujarnya.