REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG-- Dengan tergopoh-gopoh, Ustadz Yusuf Mansur yang baru pulang dari tugas dakwahnya di Banjarmasin menelusuri lorong jalan di pinggir masjid Jami' Baitul Amin Cipondoh. Kepulangannya ke rumah malam itu, Senin (2/9) pukul 22.40 malam karena duka ibunda yang telah tiada.
Sesampai di depan rumah ia masih sempat menyalami beberapa keluarganya. Namun matanya yang memerah terus melihat ke dalam rumah. Ia dipapah beberapa rekannya masuk ke dalam. Di dalam rumah, sudah terlihat jasad ibunda, Humrifah yang biasa ia panggil Ummi Uum.
Tak satupun kata keluar dari mulutnya. Ia langsung berjalan menghampiri jasad sang ibu.
Ustaz Yusuf mengintip sedikit kain putih yang menutupi jasad sang ibu. Tak kuasa, setetes air matanya jatuh. Ia pun langsung menutupnya kembali dan mengangkat kedua tangannya berdoa. Beberapa kali lidahnya mengucapkan shalawat kemudian berdoa agar ibunda diampuni Allah. Hadirin yang hadir langsung mengaminkan.
Selepas berdoa, adik-adik dan keluarga Yusuf Mansur satu per satu berpelukan dengannya. Suasana penuh haru dan tangis akhirnya pecah juga.
Yusuf Mansur, dai kondang dengan segala ketenaran dan kiprah yang luar biasa di dunia dakwah. Tentu tidak akan begitu saja hadir tanpa didikan dan tarbiyah dari sang ibu. Ibu itulah yang telah melahirkan sosok dai itu ke dunia. Ialah yang telah menjadikan Yusuf Mansur hingga sampai dikenal diseantero nusantara. Selamat jalan ibu, semoga Allah menempatkanmu ditempat yang mulia disisi-Nya. Amin