Senin 02 Sep 2013 21:21 WIB

BPS: Sapi dan Kerbau Berkurang 2,5 Juta Ekor

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: A.Syalaby Ichsan
Usaha Penggemukan Sapi
Foto: wordpress.com
Usaha Penggemukan Sapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat populasi sapi dan kerbau di Indonesia per 1 Mei 14,2 juta ekor. Jumlah itu mengalami penurunan sebanyak 2,5 juta ekor dibandingkan populasi sapi dan kerbau per 1 Juni 2011.

Kepala BPS Indonesia Suryamin mengatakan, sensus pertanian 2013 merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan pihaknya setiap 10 tahun sekali sejak 1963. 

“Berdasarkan hasil sementara Sensus Pertanian 2013 apabila dirinci menurut wilayah, tiga provinsi yang memiliki sapi dan kerbau paling banyak adalah Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan jumlah pulasi sebanyak 3,8 juta ekor, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) 1,7 juta ekor, dan Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 1,1 juta ekor,” kata Suryamin, kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/9).

Sementara itu, dia melanjutkan, provinsi yang paling sedikit memiliki sapi dan kerbau adalah Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah populasi sebanyak 5 ribu ekor.

Secara absolut, kata Suryamin, penurunan populasi sapi dan kerbau terbesar dari tahun 2011 ke tahun 2013 terjadi di Provinsi Jatim yaitu 1,2 juta ekor dan penurunan terendah terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 0,3 ribu ekor.

“Banyak sapi lokal yang dipotong atau dijual karena kebutuhan terhadap daging sapi masih tetap tinggi. Tetapi di satu sisi, impor daging sapi dikurangi,” tuturnya. 

Sementara itu, kenaikan populasi sapu dan kerbau terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 18,5 ribu ekor dan kenaikan terkecil di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 31 ekor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement