Senin 02 Sep 2013 16:02 WIB

Kendaraan Dinas TNI Bakal Beralih ke BBG

converter kit dari BBM ke BBG
Foto: pelitaonline.com
converter kit dari BBM ke BBG

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menargetkan seluruh kendaraan dinas milik TNI beralih dari penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) mengingat penggunaan BBG lebih hemat dan efisien.

"Konversi BBM ke BBG tergantung dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berapa banyak yang akan dibantu. Namun kita targetkan seluruh kendaraan dinas TNI dapat beralih," kata Panglima TNI usai meluncurkan penggunaan BBG untuk mobil dinas TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (2/9).

Selama ini, kata dia, kendaraan dinas milik TNI diwajibkan menggunakan BBM jenis Pertamax, namun ke depan semua kendaraan beralih. Jumlah kendaraan yang akan dikonversi sebanyak 5.000 unit.

"Itu hanya untuk kendaraan umum biasa, sementara untuk kendaraan tempur belum bisa dilakukan. Kita pernah menggunakan bahan bakar bio fuel untuk kendaraan tempur. Ini pun berhasil dilakukan di tank. Dan akan kita kembangkan terus, sehingga bisa mengurangi penggunaan BBM," katanya.

Guna mendukung konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM telah menyiapkan 4.000 Konverter Kit gratis bagi kendaraan dinas, salah satunya pada kendaraan operasional TNI.

Konverter Kit merupakan sebuah alat penambahan untuk kendaraan, yang biasanya menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM), beralih dengan menggunakan Liquid Gas Vehicle (LGV).

Kendaraan yang dipasang Konverter Kit akan mempunyai sistem bahan bakar ganda yaitu Premium/Pertamax dan LGV yang sering disebut dengan istilah Bi-Fuel.

Dengan pemasangan Konverter Kit ini maka beberapa kendaraan operasional TNI telah menggunakan LGV.

Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam memberlakukan pembatasan penggunaan BBM dan juga sebagai salah satu upaya yang dilakukan TNI untuk mendukung serta menyukseskan program pemerintah yaitu menuju Indonesia hijau (Go Green).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement