REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG---Sejumlah pedagang sapi menyebutkan harga kebutuhan pokok masih bertahan seperti bulan lalu, meski nilai rupiah cenderung melemah terhadap mata uang utama lainnya, terutama dolar AS. "Bertahannya harga daging disebabkan daging sapi lokal atau daging sapi hasil penggemukan yang dijual karena lebih disukai warga di sini dibandingkan dengan daging impor," kata Andre, salah satu pedagang sapi di Pasar Gudang Lelang Bandarlampung.
Ia menyebutkan bahwa para pedagang di Lampung jarang menjual daging impor karena Lampung termasuk sentra utama penghasil sapi lokal maupun sapi hasil penggemukan. "Di Lampung juga terdapat sapi-sapi lokal dalam jumlah yang cukup. Sementara masyarakat di sini lebih suka membeli daging segar," katanya.
Karena itu, ia memperkirakan harga daging di Lampung tak akan terpengaruh dengan penurunan nilai rupiah terhadap dolar AS sepanjang masyarakat setempat tetap menyukai daging sapi lokal atau daging sapi hasil penggemukan.
Ia menyebutkan harga daging sekarang bertahan Rp 90.000/kg, sama seperti bulan lalu. Sementara itu, pedagang lainnya di Pasar Sukarame Bandarlampung juga menyebutkan harga daging sapi di pasar itu masih bertahan Rp 90.000/kg seperti bulan lalu. Tidak ada lonjakan permintaan atas daging sehingga stok daging sapi lokal dan daging sapi hasil penggemukan masih cukup untuk memenuhi permintaan pengunjung pasar tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
