REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Meski keraton Surakarta sedang dilanda kekisruhan, namun kegiatan pemberian gelar kebangsawanan pada anggota masyarakat tertentu masih tetap berjalan. Seperti yang berlangsung di Kabupaten Banyumas, Sabtu (31/8), sejumlah tokoh masyarakat asal daerah setempat mendapat berbagai gelar kebangsawanan.
Tercatat ada 20 orang yang mendapat gelar kebangsawanan, termasuk Bupati Banyumas Achmad Husein dan anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Khotibul Umam Wiranu. Penyerahan serat kekancingan (surat keputusan) gelar kebangsawanan yang berlangsung di pendopo Kabupaten Banyumas ini, dihadiri langsung oleh Mahapatih Keraton Surakarta, Sinuhun Tedjowulan.
Dua puluh tokoh tersebut berasal dari kalangan muspida, pegawai Pemkab, anggota TNI/Polri, pensiunan dan juga wiraswastawan. Mereka mendapat gelar kebangsawanan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat gelar kebangsawanan Kanjeng Raden Harya, Kandeng Pangeran Harya, dan yang tertinggi Kanjeng Adipati Harya. Namun kebanyakan mendapat gelar Kanjeng Raden Harya.
Termasuk Khotibul Umam, mendapat gelar Kanjeng Raden Harya sehingga nama dengan gelar kebangsawanannya berubah menjadi Kanjeng Raden Harya Wiranuningrat. Sedangkan yang mendapat gelar kebangsawanan tertinggi, Kanjeng Adipati Harya diperoleh Bupati Banyumas Achmad Husein. Dengan gelar kebangsawanannya, namanya bertambah menjadi Kanjeng Adipati Harya Purbowinoto Achmad Husein.
Tedjowulan mengaku, sudah banyak memberi gelar kebangsawanan pada para bupati. Namun yang mendapat gelar Adipati, hanya Bupati Banyumas Achmad Husein. Yang lain, hanya bergelar Kanjeng Pangeran Harya Menurutnya, hal ini dilakukan karena kedudukan Banyumas, memang berbeda dengan kabupaten lainnya.
"Kabupaten Banyumas memiliki pertalian sejarah yang erat dengan Keraton Surakarta. Karena itu, kita memberi gelar Adipati pada Bupati Banyumas," jelasnya.
Sementara Khotibul, mengaku menerima gelar itu karena memang mendapat tawaran dari Keraton. "Sebelum Ramadhan lalu, saya diminta bertemu dengan Sinuhun Tejowulan. Dalam pertemuan itu, saya mendapat tawaran untuk mendapat gelar dari keraton Surakarta. Katanya, karena saya masih memilki darah keturunan dari salah satu panglima perang Pangeran Diponegoro," katanya.