Sabtu 31 Aug 2013 07:08 WIB

Harga Kedelai Terus Melonjak, Begini Nasib Perajin Susu Kedelai

Susu kedelai
Foto: vegetarian.lovetoknow.com
Susu kedelai

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para perajin susu kedelai di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terancam gulung tikar akibat harga kacang kedelai impor melonjak.

"Perajin susu kedelai kesulitan produksi karena harga kedelai impor melambung hingga Rp10 ribu per kilogram, mereka terancam gulung tikar karena hasil penjualan tidak sebanding," kata Wartoyo perajin susu kedelai di Cirebon, Sabtu.

Ia menuturkan, perajin susu kedelai masih mengandalkan kedelai impor, karena menggunakan kedelai lokal susu yang dihasilkan kurang maksimal, karena ukurannya lebih kecil.

"Harga kedelai Rp 7.000 per kilogram masih mendapatkan keuntungan kini bertahan di Rp 10 ribu modal bertambah, omzet penjualan mengalami penurunan," katanya.

Selain perajin susu kedelai yang terancam gulung tikar, pembuat tempe dan tahu di Kabupaten Cirebon berhenti produksi akibat melambungnya harga kedelai impor.

Kartimin pembuat tahu di Cirebon, harga kedelai impor tembus Rp 10 ribu menyulitkan ribuan perajin tempe dan tahu di Pantura Cirebon dan Indramayu, mereka terpaksa memilih berhenti usaha.

Tingginya harga bahan baku, kata dia, setiap tahun terjadi sehingga cukup mengkhawatirkan para perajin, hingga kini kesulitan mereka belum bisa diatasi, pembuat tahu menunggu harga kedelai normal.

Rosidi perajin tempe di Indramayu mengaku, sudah sepekan buruh harian lepas berhenti, karena harga bahan baku melambung tembus Rp 10 ribu per kilogram, pembuat tahu dan tempe merugi.

Ia menuturkan, menghindari kerugian tinggi terpaksa untuk sementara berhenti produksi menungga harga bahan baku murah, tetapi belum ada kepastian dari pihak terkait mengatasi masalah yang membelit ribuan perajin tempe.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement