REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menteri Agama, Suryadharma Ali, menegaskan waiting list (daftar tunggu) jamaah haji Indonesia tidak dapat dihindari. Hal itu disebabkan daya tampung Arafah dan Mina yang terbatas.
"Padang Arafah luasnya tidak bertambah. Mina juga segitu-gitu aja. Sedangkan, jumlah jamaah haji dari tahun ke tahun terus bertambah," ujarnya, Kamis (29/8).
Karena itu, daya tampungnya tidak memadai. Suryadharma mengatakan kedua tempat tersebut tidak mungkin untuk diperluas. Akibatnya, daftar tunggu jamaah haji kian panjang.
Hal ini berbeda dengan Masjidil Haram yang tengah mengalami renovasi. Suryadharma mengatakan tiang-tiang di Masjidil Haram juga dikurangi hingga 60 persen. Jika selesai pada 2016, daya tampung jamaah tawaf bertambah menjadi 105 ribu jamaah per jam dari sebelumnya 48 ribu perjam.
"Kebijakan kuota bukan pada pemerintah Indonesia, tapi pada pemerintah Arab Saudi. Untuk menaikkan kuota, hambatannya ada di kemampuan pemerintah Arab Saudi melayani jamaah haji dunia," katanya.