Kamis 29 Aug 2013 21:47 WIB

Asap Riau Bikin Pelajar Pingsan dan Asma

Kabut asap di Riau
Foto: mongabay
Kabut asap di Riau

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Sejumlah pelajar di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, terserang asma bahkan beberapa jatuh pingsan diindikasikan akibat menghirup udara bercampur asap yang merupakan dampak dari peristiwa kebakaran hutan atau lahan.

"Kita menerima laporan adanya siswa yang pingsan dan menderita asma yang kemudian dilarikan ke RS. Mengenai data persisnya lagi di cek," kata Kepala Dinas Pendidikan Pelalawan MD Rizal yang dihubungi Kamis sore.

Kabupaten Pelalawan merupakan daerah terbanyak ditemukannya titik panas (hotspot) yang diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memetakan, berdasarkan pendeteksian satelit pemantau cuaca dan panas bumi (NOAA 18) terdeteksi sedikitnya 37 titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau.

Terbanyak berada di Kabupaten Pelalawan yakni mencapai 11 titik, kemudian Kuantan Singingi terdapat tujuh titik panas.

Kemudian titik panas yang diindikasi sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan di riau juga terdeteksi oleh NOAA berada di Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak tujuh titik, Kampar (6), Rokan Hilir (2), Indragiri Hilir (2), kemudian Rokan Hulu dan Siak masing-masing terdeteksi satu titik panas.

Akibatnya, daerah ini dikepung kabut asap tebal hingga menganggu jarak pandang dan kesehatan manusia. "Sejauh ini beluh tahu berapa jumlah penderita asma akibat asap ini. Yang pingsan kabarnya ada beberapa," kata MD Rizal.

Dengan kondisi bahaya ini, kata dia, maka pihaknya berinisiatif untuk meliburkan para pelajar dari aktivitas di sekolah.

Ia mengatakan, libur mendadak akibat asap ini berlaku untuk sejumlah daerah terparah dilenda kabut asap, seperti Kecamatan Pangkalan Kerinci, Langgam, Pangkalan Kuras, Kecamatan Pelalawan dan Bunut.

"Apakah situasi libur sekolah mendadak ini akan berlanjut, tentunya dilihat dulu kondisi besok," katanya.

Yang jelas, kata dia, Disdik Pelalawan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Dinas Kesehatan (Dinkes), Camat, Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) serta instansi lainnya termasuk pihak sekolah.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement