REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) memperkenalkan berbagai produk terbaru hasil pengembangan industri pertahanan di acara Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas), Kamis (29/8).
Event tersebut, dihadiri langsung Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Berbagai produk terbaru hasil penelitian Kemenristek tersebut, adalah kendaraan Multifungsi 'Komodo', Senapan Sniper Kaliber 12,7 dengan silencer, bahan semai awan 'CoSAT 1000', Daya prime pentolite boosters, berbagai peralatan sistem radio, serta pelat baja tahan peluru dan arus.
"Pada Hakteknas tahun ini, perhatian kami ditujukan secara khusus pada Iptek untuk perlindungan bangsa. Bentuknya, dukungan riset terhadap peningkatan pertahanan dan keamanan negara," ujar Menteri Ristek RI, Gusti Muhammad Hatta saat memberikan sambutan.
Menurut Gusti, selain memamerkan produk terbaru alat pertahanan, pada kesempatan yang sama dilakukan penandatangan delapan perjanjian kerja sama antara pemerintah dengan BUMN dan perusahaan swasta. Yaitu, Kemenhan, BPPT, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, CV Maju Mapan, PT Garda Persada dan PT Daya Radar Utama.
"Penandatangan ini, merupakan bukti bahwa kemampuan industri dalam negeri sudah bisa memenuhi kebutuhan alat pertahanan. Akhirnya, bisa mendorong kerja sama integratif sumber daya nasional," katanya.
Menurut Gusti, selain mengembangkan berbagai alat pertahanan, komunitas Iptek pun telah menghasilkan berbagai inovasi. Di antaranya, merancang satelit, menghasilkan UU tentang Antariksa, pembuatan sistem informasi bencana alam, pengembangan pesawat tanpa awak dan lain-lain.
"Kami, terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Iptek melalui berbagai beasiswa dan intensif untuk peneliti," katanya.
Sebagai penutup, pada acara tersebut, Presiden RI SBY menekan tombol sebagai tanda peluncuran 24 roket buatan Lapan. Lokasi peluncuran sendiri, berada di Garut.