REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penularan HIV&AIDS melalui jarum suntik di Jawa Barat menurun 18 persen selama lima tahun terakhir. Di tahun 2012, estimasi penularan melalui jarum suntik sebanyak 13.391 orang. Sementara, tahun 2004 sebanyak 24.710 orang.
Sekretaris Harian Komisi Penanggulangan AIDS, Pantjawidi Djuharnoko, mengatakan jumlah yang ada saat ini masih menjadi perhatian. Karena jika dibiarkan, prevalensi HIV di kalangan penasun cenderung tinggi.
Ia menuturkan pengurangan dampak buruk melalui jarum suntik ini terjadi karena banyaknya intervensi kesehatan seperti layanan jarum suntik steril, layanan metadon dan pelibatan puskesmas.
"Yang terpenting adalah intervensi melalui pendampingan ke komunitas penyandang HIV/AIDS dan pemberdayaan ekonomi mereka terus digalakkan," kata Pantjawidi usai memberi seminar mengenai AIDS di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Bandung, Kamis (29/8).
Sayangnya, penurunan HIV&AIDS melalui jarum suntik tidak diikuti oleh kecenderungan penyebaran HIV/AIDS melalui hubungan seksual.