Kamis 29 Aug 2013 05:46 WIB

Indonesia Bisa Pengaruhi Peta Global, Beginilah Caranya

Gita Wirjawan
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menilai bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk melakukan pengeksporan budaya sebagai strategi untuk turut mempengaruhi peta globalisasi dunia.

"Budaya adalah roh atau jiwa bangsa. Ini kekuatan yang dahsyat, bukan hanya meningkatkan nasionalisme, namun juga memproyeksikan diri ke komunitas internasional," kata Gita dalam forum dialog dengan para seniman Yogyakarta di Yogyakarta, Rabu (28/8) malam.

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi untuk mengekspor budaya lebih dari yang telah dilakukan negara Korea Selatan melalui budaya K-Pop serta "Gangnam Style"-nya hampir ke seluruh negara.

"Kita harus jelas bahwa budaya kita ini jauh lebih kaya dari Korea Selatan dan kita bisa memiliki potensi lebih bagus dibanding Gangnam Style," katanya.

Pengeksporan budaya sebagai upaya mempengaruhi peta globalisasi dunia, menurut Gita, perlu dilakukan agar Indonesia tidak terus menerus menjadi objek yang selalu dipengaruhi oleh budaya negara lain.

Sementara, hal itu juga relevan dilakukan sebab, saat ini Indonesia secara geopolitik telah masuk dalam negara dengan ekonomi nomor 15 di dunia, katanya.

Menurut dia potensi seni dan budaya di Indonesia sudah dikenal di dunia internasional. Indonesia memiliki banyak desainer, seniman, arsitek, artis panggung, musisi, produser dan sutradara berkelas internasional.

"Alangkah indahnya kalau Srimulat sebagai bagian dari ikon budaya Indonesia juga dapat tampil di London selama tiga bulan berturut-turut," katanya.

Namun demikian, katanya, Indonesia akan secara maksimal mampu mengoptimalkan pengeksporan budaya apabila telah memiliki kemapanan terlebih dahulu dalam kekutan ekonomi.

"Memang ada yang berpendapat bahwa budaya dapat mempengaruhi kekuatan lainnya, termasuk kekuatan ekonomi. Namun, menurut saya, justru sebaliknya," katanya.

Korea Selatan dalam upaya pengeksporan kultur, kata dia, juga terlebih dahulu diawali dengan pencapaian negara itu sebagai negara industri.

"Eksportasi budaya merupakan kulminasi dari kesuksesan budaya. Itu bisa kita lakukan secara maksimal kalau kita lebih dulu dapat mengupayakan eksportasi produk pertanian, manufaktur, serta tenaga kerja yang berkualitas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement