Rabu 28 Aug 2013 18:42 WIB

Dua Napi Teroris Ditangkap dalam Kondisi Memprihatinkan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Djibril Muhammad
Napi kabur
Foto: blogspot.com
Napi kabur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri melakukan penangkapan dua narapidana teroris yang kabur dari Lapas Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada Selasa (27/8).

Dalam penangkapan ini, dua teroris atas nama Mibras Arab (22 tahun) dan Abdul Gani Siregar (28) ditangkap Tim Densus 88 bersama Polda setempat di KM 68 Kecamatan Pinggir, Bengkalis, Riau.

"Mereka ditangkap tanpa perlawanan," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Agus Rianto di Mabes Polri Rabu (28/8).

Agus menceritakan, penangkapan kedua pelaku perampokan CIMB Niaga Medan 2010 silam ini memang berjalan mulus.

Menurut dia, saat itu di tengah hari yang terik, Arab dan Gani ditangkap saat sedang didera kehausan yang amat sangat. Ketika itu, keduanya diketahui baru saja selesai meminta minum kepada warga sekitar.

Langkah tersebut justru menjadi gerbang mereka untuk kembali ke balik jeruji besi. "Warga curiga, dengan dua orang asing berpakaian lusuh meminta minum. Mereka lalu melaporkan itu ke polisi," kata Agus.

Arab dan Gani memang pernah dengan gagah merampok juga menyerang kantor polisi beberapa tahun silam, namun menurut Agus, saat penangkapan keduanya tampak tak berdaya.

Bahkan menurut perwira melati tiga ini, keduanya dalam keadaan memperihatinkan. Tak punya uang tak ada bekal. Keduanya kabur hanya bermodalkan baju yang menempel di badan.

Kini mereka sudah ditangkap dan akan kembali mendekam di penjara. Sementara itu terkai pelarian ini diduga keduanya tak memiliki tujuan pasti alias hanya ingin menjauh dari Medan.

"Kami masih selidiki termasuk potensi apakah mereka akan berkumpul lagi dengan teman-teman mereka (kelompok teroris) atau seperti apa," kata Agus.

Seperti diketahui sembilan napi teroris kabur bersama 212 penghuni Lapas Tanjung Gusta Lainnya Juli lalu. Sampai saat ini, delapan diantara mereka telah dibekuk kembali sedangkan satu orang yang dikenal sebagai pemimpin mereka, Fadli Sadama, masih dalam pelarian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement