REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Sleman, Slamet Riyadi, mengatakan saat ini harga kedelai mencapai Rp 9.500 per kilogram.
"Sebelumnya pada minggu kedua dan ketiga, harga kedelai berkisar antara Rp 8.400-Rp 8.500 per kilogram," kata dia ketika ditemui di kantornya, Rabu (28/8). Harga tersebut melonjak sejak nilai mata uang dolar terhadap rupiah menguat.
Sementara untuk harga kedelai lokal saat ini Rp 10 ribu per kilogram. "Tidak ikut naik kalau kedelai lokal," katanya.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman, Widi Sutikno, mengatakan kedelai hanya dapat ditanam pada musim kemarau. Sehingga, saat ini tidak dapat meningkatkan hasil produksi kedelai lokal.
"Kedelai itu ditanam pada musim kemarau, dan setahun 3 kali tanam. Kalau ditanam Agustus tidak mungkin karena panennya pada musim hujan. Tanam kedelai itu pada bulan Mei Juni Juli," jelasnya.
Ia menambahkan, di Kecamatan Prambanan sempat mengalami gagal panen kedelai seluas 500 hektar lantaran tidak ditanam pada musimnya pada Juni lalu.
"Sehingga benih yang kita tebar kemarin gagal panen hampir 500 hektar karena pada saat musim kemarau, tapi hujannya masih banyak pada Juni Juli kemarin," katanya.
Sebelumnya sejumlah perajin tahu dan tempe di Sleman mengecilkan ukuran tahu dan tempe yang mereka produksi. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan harga tahu dan tempe agar tidak mempengaruhi daya beli masyarakat.