Selasa 27 Aug 2013 13:31 WIB

Kota Bekasi Tidak Layak Buat Anak?

Rep: Irfan abdurrahmat/ Red: Citra Listya Rini
Salah satu sudut Kota Bekasi, Jawa Barat.
Foto: Antara/Paramayuda
Salah satu sudut Kota Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pencanangan kota layak anak Kota Bekasi rupanya hanya seremonial semata. Perhatian terhadap anak di Kota Bekasi masih belum ada tindakannya sama sekali.

Aji Sulaiman (5 tahun). Bocah penderita gizi buruk ini tak henti-hentinya menangis di ruang Melati RSUD Bekasi. Ironisnya, bocah tersebut tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.

Orang tua Aji, Jumasan (35) dan Neneng Suminah (30) tidak dapat berbuat banyak dengan kondisi putranya ini. Warga Kampung Aren Jaya RT 05/02 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur berinisiatif membawa Aji ke RSUD Kota Bekasi.

Untuk anak seusianya, berat badan Aji tidaklah normal, hanya delapan kilogram. Jumasan mengatakan kepada Republika, Selasa (27/8) sehari-hari hanya bekerja sebagai tukang parkir, sedangkan istrinya hanya sebagai tukang buruh cuci keliling. 

"Sudah dua tahun terakhir kondisi anak saya terus menurun," keluhnya. Jumasan mengatakan, sudah berusaha mengobati anaknya secara bertahap ke klinik di sekitar rumahnya secara berpindah-pindah. 

Namun, kondisi anaknya tak kunjung sembuh. Diakuinya selama anaknya mengalami drop atas penyakitnya tidak ada bantuan sama sekali dari pihak pemerintah. Bahkan, Jumasan harus mengeluarkan uang sendiri untuk berobat anaknya. Di RSUD Kota Bekasi, bocah malang tersebut langsung mendapat penanganan. 

Sementara itu, Direktur RSUD Kota Bekasi, Titi Masrifahati, membenarkan bahwa Aji memang menderita gizi buruk. "Waktu berumur satu tahun, dia pernah dibawa ke RSUD. Waktu itu Aji terkena penyakit diare, badannya juga sampai kurus. Tapi waktu itu sudah sembuh dan dibawa pulang oleh orang tuanya," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement