Selasa 27 Aug 2013 06:27 WIB

Produksi Padi Meningkat

Rep: lilis Handayani/ Red: Djibril Muhammad
 Seorang petani menyiram tanaman padi menggunakan air dari sumur pantek di lahan pasir di kawasan Pantai Samas, Bantul, Yogyakarta.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Seorang petani menyiram tanaman padi menggunakan air dari sumur pantek di lahan pasir di kawasan Pantai Samas, Bantul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Tingginya curah hujan selama musim kemarau tahun ini, telah membuat produksi padi di Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan. Para petani pun terhindar dari kerugian yang baisanya mereka alami akibat kekeringan di musim kemarau.

 

"Tahun ini produksi padi mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu," ujar Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Ali Efendi, Senin (26/8).

 

Ali menyebutkan, total produksi padi pada tahun lalu mencapai 537 ribu ton gabah kering giling (GKG). Tahun ini, produksi padi diprediksi bisa meningkat hingga mencapai sekitar 570 ribu ton GKG.

 

Menurut Ali, peningkatan produksi padi itu dipengaruhi cukupnya pasokan air ke sawah-sawah milik petani. Hal itu terjadi seiring tingginya curah hujan selama musim kemarau.

 

Akibat kondisi tersebut, Ali melanjutkan, petani yang biasanya hanya tanam padi satu kali dalam setahun, bisa melakukan tanam sebanyak dua kali. Begitu pula petani yang biasanya tanam dua kali dalam setahun, menjadi tanam tiga kali dalam setahun.

 

Selain itu, Ali melanjutkan, peningkatan produksi padi juga disebabkan bertambahnya areal tanaman padi akibat adanya petani palawija yang beralih ke tanaman padi. Biasanya, luas tanaman padi hanya 84 ribu hektare.

Namun tahun ini, luas tanaman padi mencapai 92 ribu hektare. "Tingginya harga gabah membuat petani palawija tergiur untuk menanam padi," tutur Ali.

 

Salah seorang petani cabe, Nanang, mengaku memilih untuk menanam padi pada musim tanam tahun ini. Pasalnya, menanam padi lebih menguntungkan dibandingkan menanam cabe akibat tingginya harga gabah di pasaran.

 

"Selain itu, tingginya curah hujan di musim kemarau bisa merusak tanaman cabe sehiingga saya lebih memilih menanam padi," kata Nanang menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement