REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pro-kontra soal ajang kecantikan Miss World yang rencananya bakal digelar di Bogor, Bali dan Jakarta mendapat tanggapan diplomatis dari Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.
Menurut pemeran Bang Jack dalam sinetron Para Pencari Tuhan ini, ajang ratu kecantikan itu bisa digelar jika panitia acara memerhatikan tata cara penilaian Miss World yang sesuai etika di masyarakat. "Jika tidak sesuai etika dan aspirasi masyarakat ya jangan," kata dia, Senin (26/8).
Akan lebih baik, ujar dia, ajang Miss World mengedepankan budaya Indonesia. Ia menyarankan, kalau perlu peserta Miss World memakai baju adat dari Indonesia. "Jangan karena hanya ingin meningkatkan pariwisata daerah tertentu ajang Miss World digelar, tapi juga harus melihat aspek masyarakat,"kata dia.
Deddy mengungkapkan, akan mendiskusikan rencana penyelenggaraan ini dengan Pemda Bogor. Ia berharap, pemerintah daerah Bogor mampu mendengar aspirasi masyarakat mengenai apakah bermanfaat atau tidaknya kegiatan tersebut.
Meski begitu, Deddy meminta masyarakat untuk lebih arif menanggapi penyelenggaraan Miss World. Pasalnya, ajang ini sudah berlangsung cukup lama. Menurut dia, setiap daerah pasti sudah bernegosiasi mengenai tata cara penilaian ajang Miss World.
"Miss World di Indonesia mungkin berbeda dari negara lain, kalau disesuaikan dengan nilai-nilai di kita, silakan saja," kata dia.
Sementara itu, Front Pembela Islam (FPI) berencana akan mendatangi Gedung Sate sebagai bentuk protes penolakan acara Miss World 2013 di Indonesia.
"Kami akan mendatangi dan mendesak Gubernur Jawa Barat agar tidak mengizinkan gelaran final Miss World di Bogor," ujar Sekretaris FPI Jabar Evi Arifin kepada wartawan.