Senin 26 Aug 2013 09:50 WIB

BPBD Cianjur Waspadai Dampak Kekeringan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mewaspadai dampak kekeringan. Salah satunya mengirimkan surat edaran ke semua kecamatan di Cianjur untuk siaga menghadapi potensi kekeringan.

"Surat edaran antisipasi kekeringan sudah disampaikan beberapa hari lalu," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Suhara. Harapannya, himbauan ini disampaikan ke tingkat desa dan akhirnya diterima masyarakat.

Menurut Asep, musim kemarau mulai terasa dalam satu pekan terakhir. Sehingga masyarakat khususnya di daerah yang rawan krisis air bersih harus sudah mengantisipasinya.

Asep menerangkan, BPBD akan menjalin koordinasi dengan intansi terkait dalam penyediaan ai bersih misalnya PDAM. Sementara untuk penyediaan air untuk sarana pengairan areal pertanian dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura.

"Untuk petani telah diminta merubah jenis tanamannya menjadi palawija," cetus Asep. Sehingga potensi terjadinya gagal panen (puso) akibat kekeringan menjadi berkurang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement