Jumat 23 Aug 2013 23:02 WIB

Peserta Asuransi Kesehatan Mandiri DIY Bidik Mahasiswa Turun

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Djibril Muhammad
Asuransi Kesehatan
Foto: blogspot.com
Asuransi Kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Saat ini peserta asuransi kesehatan mandiri  yang dikelola oleh Badan Pelaksana Jaminan Kesejahteraan Sosial (Bapel Jamkesos) DIY justru mengalami penurunan.

"Pada bulan Maret 2013 masih ada sekitar 2000 peserta, sedangkan saat ini tinggal sekitar 1300 peserta," kata Kepala Jamkesos Elvy Effendi kepada Republika, Jumat (23/8).

Penurunan peserta asuransi kesehatan mandiri tersebut karena banyak yang tidak memperpanjang kepesertaannya. Perpanjangan peserta asuransi kesehatan mandiri setiap setahun sekali. Yang mendaftarkan tahun lalu, kalau mau meneruskan kepesertaan asuransi mandiri di tahun ini seharusnya memperpanjang lagi pada Juni.

Tetapi kenyataannya banyak yang tidak  mendaftar lagi. Di kampung saya saja tahun lalu yang mendaftar ada sekitar 42 orang dan yang mendaftar lagi hanya 25. 

Alasan mereka tidak menjadi peserta asuransi mandiri lagi ada beberapa hal antara lain: karena tidak sakit, bila sakit pelayanannya disamakan dengan orang yang tidak mampu.

Sedangkan yang mendaftar lagi menjadi peserta asuransi mandiri, kata dia menambahkan, biasanya yang punya potensi untuk sakit dan pada saat pemeriksaan kesehatan tidak terdeteksi penyakitnya.

"Pada waktu menjelang Lebaran kemarin ada yang mengklaim untuk operasi mata yang habisnya mencapai sekitar Rp 12 juta. Sehingga jumlah pemasukan dan pengeluaran untuk biaya peserta asuransi mandiri yang sakit ekuivalen," ungkap dia.

"Karena itu kami akan berusaha meningkatkan peserta asuransi mandiri dengan mengajak mahasiswa sebagai peserta," kata dia. 

Untuk menerapkan hal itu, pihaknya  akan melakukan sosialisasi dulu ke perguruan tinggi di DIY. Untuk materi sosialisasi dan target peserta asuransi mandiri untuk mahasiswa sedang disusun.

Lebih lanjut Elvy mengatakan target peserta asuransi mandiri tahun ini hanya sekitar 3 ribu. Padahal sebelumnya ditargetkan sekitar 13 ribu, kemudian menjadi 5 ribu dan sekarang 3 ribu. "Itu pun kami masih ragu-ragu apakah target itu tercapai atau tidak," ungkap dia.

Sampai saat ini untuk iur biaya (premi) per tahun asuransi mandiri masih Rp 90 ribu per tahun. Rencananya tahun depan akan dinaikkan Rp 10 ribu per bulan, tetapi pembayarannya harus selama setahun dan dilakukan secara kelompok minimal 25 orang atau minimal satu keluarga ikut semua.

Di samping itu, Bapeljamkesos juga akan mengembangkan asuransi mandiri untuk kelas II  dengan iur biaya Rp 42.500 per bulan dan untuk kelas I dengan iur biaya (premi) sekitar Rp 55 per bulan. Pembayarannya harus selama setahun dan akan diberlakukan tahun 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement