REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemprov Jabar, meminta semua perusahaan otobus (PO) di Jabar untuk pro aktif melakukan pengujian kendaraannya laik jalan atau tidak.
Agar, tingkat kecelakaan bus di Jabar bisa ditekan. PO, tidak bisa terlalu mengandalkan petugas yang ada di Dinas Perhubungan (Dishub). Karena, jumlah petugas penguji kendaraan di Jabar saat ini masih minim. Se-Jabar, total jumlah penguji kendraan hanya sekitar 287 orang.
"Harusnya kan idelanya satu petugas penguji bisa menangani sampai 10 kendaraan. Ini, lebih bagus jadi quality control-nya lebih ketat. Sekarang kan belum ideal," ujar Kepala Dishub Jabar, Deddy Taufik kepada wartawan, Jumat (23/8).
Menurut Deddy, ia mengimbau ke pengusaha bus untuk rutin melakukan pemeriksaan pada kendaraannya. Sebab, Dishub Jabar hanya bisa memfasilitasi agar pengujian lebih akurat lagi.
Terkait hal ini, Pemprov Jabar telah memberikan surat intruksi dan edaran Gubernur Jabar pada semua pengusaha untuk menjaga kenyamanan berkendaraan.
"Jadi, PO diharuskan setiap hari melakukan pengujian sendiri. Kalau pengujian oleh kabupaten/kota hanya 6 bulan sekali," katanya.
Deddy menjelaskan, Dishub Jabar sudah memberikan format cara pengujian kendaraan ke PO. Di antaranya yang harus dicek adalah fungsi pengereman, kemudi dan sebagianya.
Para pengemudi, kata dia, baik angkutan barang, pribadi atau angkutan umum seharusnya memiliki empati untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Jadi saat membawa kendaraan, mereka tidak ugal-ugalan. Karena, semua penumpang itu nyawanya ada di supir jadi harus ada pengecekan juga pada supirnya. "Supir harus disertifikasi juga," katanya.
Sebelumnya, kecelakaan bus Giri Indah di Jalan Raya Puncak, Kampung Neglasari, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/8) menyebabkan 18 tewas, 32 luka berat dan 10 luka ringan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan bus Giri Indah dengan nopol. B 7297 BI membawa rombongan GBI REM Kelapa Gading dengan jumlah penumpang 54 orang.
Bus yang melaju dari arah Cianjur menuju Bogor tersebut menabrak carry pick up F 8237 FK. "Kemudian menabrak warung dan masuk sungai dengan kedalaman 5 sampai 8 meter," katanya.
Menurut Martinus lokasi kejadian adalah turunan dan tikungan ke kanan. Diduga pengemudi Giri Indah tidak bisa mengendalikan kendaraan lalu menabrak kendaraan di depannya. “Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan di lapangan," katanya.