Jumat 23 Aug 2013 12:25 WIB

Buru Pelaku Teror, Polisi Akui Sempat Salah Tangkap

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Nidia Zuraya
Sketsa pelaku penembakan anggota polisi.
Foto: Republika/Irfan Abdurahmat
Sketsa pelaku penembakan anggota polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Pihak Kepolisian terus melakukan razia di berbagai sudut kota termasuk daerah pinggiran Ibu Kota Jakarta demi memburu pelaku teror penembak anggota polisi yang marak terjadi akhir-akhir ini. Namun, pihak kepolisian mengakui sempat salah mencurigai orang yang dikira sebagai pelaku teror.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Slamet Riyanto mengatakan, ada memang kesalahan kecil dari dugaan pelaku teror. Slamet menjelaskan, beberapa hari lalu, pihak kepolisian melakukan razia di Depok dan sekitarnya. Seluruh mobil yang dicurigai diperiksa. Lantas, polisi melihat ada mobil melintas dengan kecepatan tinggi. ''Mobil itu tidak mau berhenti ketika polisi meminta berhenti,'' kata dia, Jumat (23/8).

Polisi yang melihat kejadian itu langsung memasang kuda-kuda, dan mengejar pelaku sambil berharap inilah pelaku teror penembakan yang selama ini dicari. Kejar-kejaran pun terjadi antar mobil polisi dengan mobil yang tidak mau berhenti itu. Akhirnya mobil polisi menghentikan mobil yang dicurigai.''Setelah kami periksa ternyata bukan,'' kata Slamet.

Dari hasil pemeriksaan, ternyata yang dikejar polisi tersebut adalah mobil debt collector. Dan Slamet mengaku tidak memrosesnya karena bukan target mereka. Slamet menjelaskan, mereka lari ketika melihat polisi razia karena mungkin takut jika kegiatan mereka ditindak hukum. ''Mungkin mereka ketakutan lihat polisi razia,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement