Kamis 22 Aug 2013 22:03 WIB

Wapres Mengaku Sulit Cari Pejabat yang Pas

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Wakil Presiden Boediono
Foto: Antara/Andika Wahyu
Wakil Presiden Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wapres Boediono mengaku kesulitan mencari pejabat yang pas untuk menempati posisi penting di jajaran birokrasi. "Saya mengalami, ditugaskan presiden untuk mengukur visi dari berbagai pejabat. Kala itu aneh juga, ada suatu posisi yang penting, kita cari orangnya yang pas itu agak sulit, sulit. Dari 204 juta orang, cari orang yang benar-benar pas itu gak mudah," katanya, Kamis (22/8). 

Menurutnya, kesulitan mencari sosok yang tepat untuk menjabat di posisi strategis sama artinya ada sesuatu yang tidak pas dalam proses pengkaderan. Tak hanya itu, ia juga menilai adanya dikotomi dan pembatasan yang semakin menutup potensi seseorang.

Akibatnya, sosok yang menempati jabatan strategis tidak berkembang. "Kita sulit mencari calon untuk suatu posisi yang strategis yang pas, yang baik. Karena kita mainstream-kan, dibatasi macam-macam sehingga yang bisa dipilih hanya itu-itu saja. Sedangkan sebenarnya talent, bakat dari bangsa kita itu banyak."

Menurutnya, harus ada reformasi yang menyeluruh di bidang birokrasi. Misalnya membuka sistem untuk mencari orang-orang potensial. Artinya, sistem rekrutmen tidak dilakukan secara tertutup lagi. 

Ia juga menekankan birokrasi saat ini masih banyak yang perlu ditata. Mulai dari rekutmen, penjejangan, imbalan atau kesejahteraannya sampai pada sistem reward/penalty. Jika saat ini masih ada banyak undang-undang yang membatasi, di kemudian hari bisa dilonggarkan.

"Tempat-tempat yang lain harusnya kita bisa menarik bakat-bakat dari luar. Saya tidak bisa menjawab saat ini, tapi itu lah, dirombak saja. Mungkin itu makan waktu banyak, tidak satu-satu yang cukup," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement