Kamis 22 Aug 2013 17:52 WIB

Dampak Penggantian Nama Provinsi Jabar Bisa Fatal

Rep: Lilis Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Stasiun Cirebon.
Foto: IST
Stasiun Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Budayawan dan sastrawan asal Kabupaten Indramayu, Supali Kasim berpendapat, Provinsi Jawa Barat masih memiliki banyak permasalahan yang lebih penting ketimbang wacana penggantian nama menjadi Provinsi Pasundan.

Karena itu, Supali mengatakan sebaiknya perhatian difokuskan menyelesaikan masalah-masalah tersebut demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat Jabar seluruhnya. "Jadi pergantian nama provinsi itu tidak perlu dilakukan, tidak penting itu," tegas Supali kepada ROL, Kamis (22/8).

Supali mengungkapkan, jika pergantian nama Jawa Barat menjadi Pasundan tetap dipaksakan untuk dilaksanakan, maka dampaknya sangat fatal. Dia menilai, hal itu bisa menjadi alasan bagi sejumlah daerah untuk melepaskan diri dari Provinsi Jabar.

Seperti misalnya, wilayah Cirebon yang akan membentuk Provinsi Cirebon. Selain itu, Kabupaten/Kota Bekasi dan Kota Depok juga tidak menutup kemungkinan untuk bergabung ke Provinsi DKI Jakarta. "Saya sebenarnya tidak setuju provinsi Cirebon. Tapi kalau Jawa Barat diganti Pasundan, mau tak mau saya setuju provinsi Cirebon," tutur Supali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement