Kamis 22 Aug 2013 06:05 WIB

Guru Bilang Tes Keperawanan Kurang Manusiawi

Rep: Mg15/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tes Keperawanan tak proporsional
Tes Keperawanan tak proporsional

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Kepala Sekolah SMAN 70 Jakarta, Acmad Muchtar tidak sependapat dengan adanya wacana tes keperawanan yang terjadi di Prabumulih, Sumatra Selatan bagi calon pelajar putri untuk masuk ke sebuah sekolah menengah atas (SMA). 

Guru ini menjelaskan, tes keperawanan merupakan tindakan yang kurang manusiawi. Karena hilangnya kesucian seorang perempuan tidak hanya terjadi oleh sebuah hubungan seksual, melainkan bisa terjadi akibat kecelakaan pada saat olahraga misalnya.

Dia juga mengatakan, akan sulit membedakan antara hilangnya keperawanan akibat kecelakaan dengan yang benar-benar berhubungan intim. 

“Kalau di bilang tes keperawanan ini merupakan tindakan yang kurang manusiawi. Kalau keperawanan hilang akibat kecelakaan atau olahraga dan bukan hubungan intim itu bagaimana? Apa bisa di bedakan?”, ujarnya saat ditemui RoL, di SMAN 70, Jakarta, Rabu (20/8)

Usulan tes keperawanan ini muncul akibat maraknya kasus siswi yang berbuat mesum dan diduga melakoni praktrik prostitusi. Tes keperawanan ini juga menjadikan efek jera bagi para pelaku tersebut. 

Namun, Muchtar mengatakan masih banyak cara lain untuk mengurangi perbuatan-perbuatan mesum yang kerap kali di lakukan oleh para pelajar.

Beberapa caranya adalah dengan memberikan penyuluhan kepada para siswinya melalui pelajaran agama tentang dosa-dosa melakukan perbuatan mesum dan juga pelajaran biologi tentang proses kehamilan dan kewanitaan sejak tingkat SMP.

“Masih banyak cara lain agar para siswi tidak melakukan perbuatan mesum dan hilangnya keperawanan. Salah satu caranya adalah penyuluhan kepada para siswi melalui pelajaran agama dan biologi misalnya”, ujarnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement