Rabu 21 Aug 2013 23:18 WIB

Lagi, Minuman Oplosan Renggut Dua Nyawa di Indramayu

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Heri Ruslan
Korban Tewas/ilustrasi
Foto: ist
Korban Tewas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,   INDRAMAYU – Pesta minuman keras (miras) di Kabupaten Indramayu kembali menelan korban jiwa. Kali ini, dua orang tewas  setelah menggelar pesta miras, Rabu (21/8).

Adapun kedua korban tewas, yakni Abas (35 tahun) dan Nosin (16 tahun), keduanya warga Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.

 Selain itu, pesta miras juga menyebabkan dua orang lainnya kritis. Yakni Wardika (20 tahun) dan Janata (23 tahun), keduanya juga warga Desa Temiyang, Kecamatan Kroya. Saat ini, kedua korban dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu (RSBI), Losarang.

Peristiwa maut itu bermula dari adanya hajatan yang digelar warga di Blok Bogor, Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, pada Senin (19/8) lalu. Keempat orang itupun sepakat untuk menggelar pesta miras di  lokasi yang tak jauh dari tempat hajatan warga tersebut.

Mereka pun membeli miras sebanyak empat liter yang dimasukan dalam sebuah jerigen kecil. Miras itu kemudian dicampur dengan teh botol dan autan. Usai melakukan pengoplosan, keempat orang tersebut langsung mabuk bersama-sama.

Pada malam hari usai pesta miras oplosan, salah satu korban yakni Abas merasakan mual, pening hingga muntah-muntah di rumahnya. Pihak keluarga akhirnya membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu. Namun, nyawa korban tidak tertolong hingga akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada Rabu (21/8).

Hal serupa pun dialami oleh Nosin. Dia mengeluh sakit dada, pening, muntah-muntah, bahkan kejang. Pihak keluarga pun kemudian melarikan Nosin ke rumah sakit yang sama. Tetapi dalam perjalanan, Nosin meninggal dunia.

Kondisi yang sama juga dialami Wardika dan Janata. Namun, mereka lebih beruntung karena masih bisa diselamatkan. Kini mereka dirawat intensif di RSBI Losarang.

Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono melalui Kapolsek Kroya, Ipda Elfian Ali membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap peristiwa itu.

‘’Kami sudah meminta keterangan dari beberapa saksi,’’ tandas Alfian.

Berdasarkan catatan Republika, pesta miras di Kabupaten Indramayu pernah beberapa kali mengakibatkan kematian warga. Peristiwa itu mendapat sorotan luas terutama ketika terjadi pada September 2008. Selain bertepatan dengan Ramadhan dan Idul Fitri, peristiwa itu juga menyebabkan sedikitnya 31 korban tewas dan 200 orang lainnya terpaksa dirawat di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Indramayu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement