Rabu 21 Aug 2013 20:39 WIB

Bayi Kembar Lima Lahir di RSAB Harapan Kita

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Hazliansyah
Suasana Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (27/12).
Foto: republika/prayogi
Suasana Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Bagus (37) dan Enita Fentrikana (31) tengah bahagia. Setelah tiga tahun menanti momongan, akhirnya Enita melahirkan buah cinta mereka.

Kebahagian yang dirasakan mereka bahkan berlipat. Enita tidak hanya melahirkan satu bayi, tapi lima bayi sekaligus. Empat bayi laki-laki dan satu bayi perempuan.

Kelima bayi itu lahir prematur di RSAB Harapan Kita pada Selasa (20/8) sekitar pukul 08.30 WIB. Saat melahirkan, usia kandungan sang ibu hanya enam bulan.

"Melahirkannya dengan cara di cesar," ujar Bagus yang bekerja sebagai karyawan swasta di Cibinong, Jawa Barat.

Menurut dia, sejak awal, mereka memang mengikuti program Teknologi Reproduksi Berbantu Rumah Sakit Harapan kita pada tahun 2012. Enita juga rajin mengonsumsi obat penyubur selama mengikuti program tersebut.

Ternyata, obat penyubur itu dapat membuat lima sel telur dalam tubuh Enita matang secara bersamaan. Hal tersebut bahkan telah diketahui keduanya sejak awal. Enita pun menjalani masa-masa kehamilan dengan normal, meski ia merasa cukup keberatan dengan bobot kelima bayi yang ada dalam rahimnya.

Pada usia kandungan enam bulan, wanita berusia 31 tahun itu mengalami pendarahan. Di situlah dokter memutuskan untuk melakukan tindakan operasi cesar.

Saat dilahirkan, kelima bayi yang belum memiliki nama tersebut telah memiliki organ tubuh yang lengkap. Hanya saja, karena lahir prematur, bobot tubuhnya sangat kecil dan kondisinya lemah. Bayi yang paling besar beratnya hanya 400 gram. Kelima bayi itu pun akhirnya harus menjalani perawatan di ruang NICU anak.

Namun, baru saja bergembira atas kelahiran lima bayinya, pasangan yang tinggal di Jalan Nipah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu tiba-tiba dirundung duka. Sebab, anak kedua mereka meninggal pada Selasa (20/8) pukul 22.00 WIB, tepat di hari ulang tahun sang bunda, karena kondisinya yang sangat lemah.

Bayi yang diberi nama Muhammad Hafidz itu kemudian dimakamkan Rabu (21/8) siang di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement