Rabu 21 Aug 2013 19:36 WIB

Ulama Pekalongan Doakan Pemilu 2014 Aman

Rep: Amri Amrullah/ Red: Djibril Muhammad
Warga mengecek daftar pemilih sementara (DPS) Pemilu 2014 di Kelurahan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (12/7).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Warga mengecek daftar pemilih sementara (DPS) Pemilu 2014 di Kelurahan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pertikaian politik di negeri Piramida Mesir ternyata menjadi kekhawatiran Ulama di Tanah Air.

Dalam jamuan makan di momen Halal bi Halal Ulama Pekalongan Habib Bakir bersama Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, para Ulama menyampaikan do'a agar Indonesia dapat melalui tahun politik 2014 aman dan tanpa konflik politik.

Kekhawatiran Ulama kharismatik Pekalongan, Habib Bakir ini cukup beralasan. Peralihan kepemimpinan nasional pada 2014 mendatang merupakan masa panas dan tidak stabil bagi kondisi dalam negeri Indonesia.

Karenanya ia berharap berbagai kalangan khususnya pendukungnya dan simpatisan dari partai politik atau calon legislatif untuk dapat menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya peralihan kekuasaan nanti.

"Saya berdoa semoga di tahun politik 2014 mendatang kondisi Indonesia tetap aman dan tertib," harap Habib Bakir sambil mengalungkan sorban putih sebagai pesan kepada Suryadharma Ali, di kediamannya, kota Pekalongan, Rabu (21/8).

Pesan ini merupakan kepedulian Ulama kepada pejabat termasuk para Politisi yang akan bertarung mengumpulkan suara di 2014.

Para Ulama menilai, keamanan dan ketertiban pemilu 2014 bergantung pada pihak-pihak yang akan bertarung nanti. Sebab, berkaca pada Mesir, aman atau tidaknya pergantian kekuasaan di Indonesia bergantung pada mereka.

Menanggapi hal itu, Suryadharma yakin stabilitas keamanan dan ketertiban tetap terjaga. Ia yakin umat Islam di Indonesia lebih berpengalaman menjaga stabilitas transisi kekuasaan, belajar dari berbagai pemilu yang telah beberapa kali dijalankan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement