Rabu 21 Aug 2013 19:03 WIB

Pengamat: Dualisme NU Untungkan Bambang-Said di Pilgub Jatim

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Fernan Rahadi
Politisi PDIP, Pramono Anung (2 kiri), mendampingi pasangan Bacagub dan Bacawagub dari PDIP, Bambang DH (2 kanan) dan Said Abdullah (tengah), saat berjalan kaki menuju Kantor KPU Jatim di Surabaya, Sabtu (18/5).
Foto: Antara
Politisi PDIP, Pramono Anung (2 kiri), mendampingi pasangan Bacagub dan Bacawagub dari PDIP, Bambang DH (2 kanan) dan Said Abdullah (tengah), saat berjalan kaki menuju Kantor KPU Jatim di Surabaya, Sabtu (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Persaingan Calon Gubernur Jawa Timur dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) dinilai akan menguntungkan pasangan nasionalis Bambang DH-Said Abdullah. Meningkatnya elektabilitas PDI Perjuangan melalui kader Joko Widodo di DKI Jakarta dan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, akan menarik perhatian masyarakat untuk memilih calon alternatif.

Pakar politik sekaligus Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang, Wahyudi mengatakan, Bambang DH dinilai akan memanfaatkan popularitas keberhasilan kader partai untuk meraup cangkupan suara. Sedangkan, Said sebagai tokoh Madura dapat membawa pengaruh signifikan terhadap kalangan masyarakat tersebut.

“Justru suara NU yang pecah ini, dapat memberi keuntungan bagi pasangan calon tersebut,” kata Wahyudi pada Republika saat dikonfirmasi, Rabu (21/8).

Menurutnya, besar kemungkinan diselenggarakan putaran kedua Pemilukada Jatim. Namun, potensi suara pasangan nomor urut 4 masih perlu diperhitungkan. Alasannya, masyarakat NU yang sadar atas kecurangan yang diduga dilakukan oleh pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf akan beralih ke Khofifah.

Terlebih, dia menilai, ada keseriusan yang diupayakan oleh pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja untuk meloloskan diri memasuki putaran pemilukada. Sedangkan, pemetaan suara incumbent akan lebih didominasi oleh masyarakat menengah ke atas yang dianggap telah merasakan manfaat kepemimpinan pasangan tersebut. “Tinggal siapa yang lebih piawai merebut partisipan NU,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement