REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ratusan perwakilan petani yang tergabung dalam Aliansi Serikat Petani Lampung (ASPL), mendeklarasikan Mohammad Jumhur Hidayat sebagai Presiden RI 2014-2019. Mereka menilai rekam jejak Jumhur sudah terbukti pada masa sebelum reformasi.
Enam elemen yang tergabung dalam ASPL, yakni Serikat Petani Lampung, Ikatan Petani Tambak Lampung, Ikatan Nelayan Pesisir, Gerakan Tani Organik Lampung, Himpunan Tani Merdeka, dan Serikat Tani Mandiri Lampung.
Ketua Konsorsium ASPL, F Indra, mengatakan, negara yang kaya ini membutuhkan figur pemimpin yang mampu mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia.
"Jumhur sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia, karena rekam jejaknya terhadap petani, buruh dan nelayan sudah terlihat," kata F Indra di sela-sela deklarasi yang digelar di Bandar Lampung, Rabu (21/8).
Ia mengatakan potensi kaum petani, buruh, dan nelayan, sangat berharap sosok Jumhur dapat meningkatkan kesejkahteraan rakyat. "Saya akan bicarakan sama Jumhur soal land reform," ujarnya.
Ia menilai saat ini banyak figur yang akan memimpin bangsa ini. Namun, figur tersebut hanya sebatas bicara dan semangat, tidak ada gerakan. Jumhur, kata dia, sudah masuk batas gerakan ke bawah.
Menurut dia, konvensi yang diselenggarakan parpol sebagai salah satu pintu masuk dalam demokrasi di Indonesia untuk menjaring pemimpin nasional. Tapi, kata dia, masih banyak peluang lain untuk maju menjadi presiden dalam UUD 1945.
Ia berharap konvensi yang digelar Partai Demokrat, hendaknya dilakukan secara fair dan terbukan, bukan sekedar formalitas untuk menentukan seseorang menjadi calon presiden. "Konvensi Partai Demokrat, harus dilakukan secara fair, jangan hanya formalitas," ujarnya.