REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pelaksanaan pilkada Jawa Timur (Jatim) minim sosialisasi. Sejumlah warga Jatim mengaku tidak mengetahui kapan hari pencoblosan digelar. Padahal pelaksanaannya tinggal hitungan hari, yakni 29 September 2013. "Tahu mau ada pilkada. Tapi aku gak tahu kapan," kata Debby (19 tahun) warga Lamongan Jawa Timur, Rabu (21/8).
Debby adalah pemilih pertama di pilkada Jatim. Sebenarnya dia ingin menggunakan hak pilihnya. Sayang, minimnya sosialisasi membuat Debby ragu menentukan pilihan. "Saya tidak tahu siapa saja calon-calonnya," ujarnya.
Debby bukan satu-satunya warga yang tidak tahu kapan pelaksanaan Pilkada Jatim bakal digelar. Aning salah seorang pedagang di bilangan Songgolangit, Ponorogo juga merasakan hal serupa. Menurutnya pelaksanaan pilkada kali ini nyaris tanpa sosialisasi.
Dia bahkan baru tahu akan ada pilkada begitu pasarnya didatangi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang berkampanye untuk pasangan Bambang DH dan Said Abdullah dari PDI Perjuangan. "Ya tahunya dari kampanye ini ," katanya.
Sejumlah warga Sidoarjo mengaku sosialisasi pelaksanaan pemilihan Bupati Sidoarjo lebih gencar ketimbang Gubernur Jawa Timur. Sanuri (45) warga Wonoayu, Sidoarjo menyatakan tidak ada peran aktif dari panitia penyelenggara mau pun aparatur pemerintah daerah untuk menyosialisasikan pelaksanaan pilkada Jatim ke warga Sidoarjo. "Kalau pemilihan bupati banyak (sosialisasi)," ujarnya.
Sanuri menyatakan sosialisasi di Sidoarjo lebih banyak dilakukan pasang cagub dan cawagub. Namun menurutnya hal itu tetap tidak cukup memberikan informasi yang cukup kepada warga. "Tahunya dari spanduk dari baliho. Tapi kapan pilkadanya tidak tahu," katanya.
Warga Sidoarjo lainnya, Mistin (38) menyatakan sampai sekarang baru tahu satu pasangan cagub-cawagub yang akan maju di pilkada. "Saya tahunya Pakde Karwo dan Gus Ipul (Sukarwo-Syaifullah Yusuf)," ujarnya.
Mistin menyatakan beberapa hari terakhir banyak spanduk bergambar Sukarwo-Syaiful terpasang di pohon-pohon Sidoarjo. Dia berharap mendekati pelaksanaan pilkada penyelenggara pemilu bisa lebih gencar meningkatkan sosialisasi ke warga Sidoarjo. "Saya tahu mereka dari poster di pohon-pohon," katanya.