REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Pembatasan kartu pengenal untuk peliputan pelantikan gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 dikeluhkan para wartawan yang biasa melakukan aktivitas jurnalistik di kompleks Setda Pemprov Jawa Tengah.
Sejumlah wartawan mengaku, pembatasan jumlah kartu pengenal Sekretariat Dewan (Setwan) Provinsi Jawa Tengah untuk peliputan ini dianggap menghambat dalam peliputan pelantikan gubernur yang akan dilaksanakan Jumat (23/8) mendatang.
"Satu media hanya diizinkan satu kartu pengenal sangat menghambat," ungkap Damar Sinuko, salah seorang jurnalis Trans7, di Semarang, Selasa (20/8).
Padahal, ia melanjutkan, beberapa jurnalis televisi maupun media cetak setidaknya butuh dua kartu pengenal peliputan. Masing- masing untuk kameramen dan reporter atau fotografer dan reporter.
Dengan hanya diberikan satu kartu pengenal, akan membuat tiap media cetak bingung untuk mendahulukan reporter atau fotografer. Demikian pula untuk media televisi. "Karena itu, sejumlah wartawan akan mengajukan keberatan atas pembatasan ini," ujarnya.