Selasa 20 Aug 2013 13:47 WIB

Menag: Mahasiswa Islam Harus Lawan Pemikiran Liberal

Rep: Amri Amrullah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Agama Suryadharma Ali
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Agama Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergulatan pemikiran di kalangan mahasiswa merupakan hal yang lazim dan merupakan keharusan sebagai kaum cendikia. Akan tetapi, pergulatan paham ideologi luar yang cenderung menyeret mahasiswa pada  pemikiran liberal dinilai beberapa kalangan harus diwaspadai dan dilawan.

Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengkhawatirkan semakin gencarnya paham pemikiran liberal ini di tengah kalangan terpelajar, khususnya mahasiwa Islam.

Hal itu disampaikannya usai pembukaan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONER) antar Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN)  ke VI yang dilaksanakan di Serang, Banten, Senin (19/8).

"Yang kiyab khawatirkan adalah tantangan pergulatan pemikiran di kalangan mahasiswa," ujarnya kepada Republika usai pembukaan PIONER PTAIN ke VI. Pergulatan pemikiran ini, terang dia, seringkali membuat mahasiswa tergoda.

Menurutnya, memang masa-masa mahasiswa semangat pergulatan pemikiran itu masih tinggi. Dari sinilah pemikiran-pemikiran liberal ini masuk dan berkembang.

Dampak dari pemikiran yang liberal dari barat itu, kata Menag, dapat merusak sendi serta nilai-nilai sosial keagamaan di masyarakat Indonesia. Diantara, paham kebebasan yang cenderung kebablasan, salah memaknai HAM (hak asasi manusia) dan demokrasi dan politik tanpa aturan. 

"Dikhawatirkan paham itu akan dominan dan menyalahi nilai-nilai keislaman yang sudah ada," terang mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini.

Suryadharma pun mengimbau kepada mahasiswa khususnya mereka yang berasal dari PTAIN, jadikanlah berbagai pemikiran luar itu sebagai khazanah keilmuan bukan pedoman keilmuan terlebih sebagai ideologi baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement